Saturday, February 14, 2015

Serba-serbi Perilaku Kelinci

Memang, kelinci bukan hewan yang vokal seperti anjing atau kucing.
Namun, tidak berarti mereka tidak dapat berkomunikasi.
Kelinci berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan sedikit bunyi-bunyian.
Pemilik atau peternak harus mengasah ketajaman pendengaran dan penglihatan jika ingin memahami kelincinya.

1. Penyendiri atau suka bersosialisasi?
Habitat alami kelinci adalah hutan, lembah, atau padang rumput. Di sana, kelinci hidup berkelompok di dalam terowongan bawah tanah yang sering disebut lubang kelinci. Mereka hidup dalam suatu kelompok yang memiliki hierarki sosial. Oleh karena itu, disarankan untuk memelihara lebih dari seekor kelinci agar mereka tidak kesepian. Kecuali jika pemilik dapat menemani kelincinya sepanjang waktu.

Bila Anda sibuk, pastikan kelinci ada yang menemani agar tak kesepian

2. Kapan mereka aktif?
Kelinci merupakan hewan krepuskuler, artinya mereka aktif pada waktu senja dan subuh. Waktu rata-rata yang dibutuhkan kelinci domestik untuk tidur yakni sekitar 8 jam. Kelinci yang merupakan hewan mangsa dapat tidur dengan mata terbuka untuk mengantisipasi adanya gerakan mendadak dari predator. Kebiasaan ini masih melekat pada mereka meski kini sudah didomestikasi.


3. Mempertahankan daerah teritorial
Tidak hanya anjing dan kucing yang memiliki daerah kekuasaan, kelinci pun demikian. Mereka menandai teritorinya dengan menyemprotkan air seni, membuang kotoran, atau menggesekkan dagunya. Aktivitas menggesekkan dagu di suatu objek ini bertujuan untuk menyebarkan cairan yang dikeluarkan dari suatu kelenjar yang terletak di bawah dagunya. Aroma cairan ini bersifat spesifik bagi tiap individu kelinci. Sayangnya, aromanya tidak dapat terdeteksi oleh manusia.


4. Jinak dan pembersih
Tidak perlu dipungkiri lagi, kelinci adalah hewan yang jinak. Kelinci kesayangan dapat menunjukkan kenyamanannya dengan mendengkur saat dibelai atau dipeluk. Bunyi dengkuran ini dihasilkan oleh gesekan antargigi kelinci. Agak berbeda dengan dengkuran kucing atau anjing.

Namun, bunyi gesekan gigi ini juga dapat menandakan bahwa kelinci sedang merasakan sakit atau nyeri. Bedanya, jika kelinci tampak berbaring santai sambil menggesekkan gigi dengan durasi pendek, artinya ia sedang merasa nyaman. Sementara itu, jika kelinci meringkuk, bermata sayu, dan  menggesekkan gigi dengan durasi panjang, artinya ia sedang merasakan sakit. Ini merupakan gejala yang umum dan harus cepat dideteksi oleh pemilik dan peternak agar gangguan kesehatan kelinci dapat segera diatasi.

Di pagi hari, atau setelah menyantap pakannya, kelinci biasanya akan membersihkan wajah dan sekitar mulutnya. Inilah salah satu bukti bahwa kelinci merupakan hewan pembersih. Induk kelinci juga akan membantu anak-anaknya untuk membersihkan badan. Sepasang kelinci yang ditempatkan dalam satu kandang akan memperagakan aksi saling menjilati tubuh untuk membersihkan diri. Namun, jika hanya seekor kelinci yang menjilati kelinci lainnya, artinya kelinci tersebut adalah ‘bawahan’ yang sedang menjilati ‘bos’-nya, si kelinci yang lebih dominan.

Apabila sudah merasa akrab dengan lingkungan tempat tinggal dan kandangnya, kelinci akan membuang kotoran di sudut tertentu. Ini berarti, kelinci dapat diajari menggunakan litter box atau kotak kotoran, seperti halnya kucing.


5. Saat bergembira
Kelinci yang dipelihara dengan baik menunjukkan rasa terima kasihnya dengan bergembira. Salah satu ekspresi gembira dan semangat yang paling menakjubkan adalah saat kelinci meloncat tinggi sambil berputar. Loncatan ini bahkan bisa dilakukan berkali-kali sehingga kelinci tampak seperti sedang menari. Biasanya, gerakan ini muncul jika kelinci sedang dilepaskan di pekarangan atau bagian rumah yang luas. Selain itu, kelinci yang happy saat dibiarkan bermain dapat berlari kencang sembari mengelilingi ruangan. Saking senangnya, mereka seperti tidak peduli saat menabrak tembok atau perabotan rumah.

Kelinci yang sudah sangat jinak dapat menunjukkan rasa sayang dengan berlari mengelilingi kaki pemilik atau kelinci lain. Jika ditujukan kepada sesama kelinci, dapat diartikan sebagai keinginan untuk kawin.

Mereka pun happy kalau dibiarkan bebas berkeliaran di pekarangan.





















6. Mereka pun bisa kesal, takut, dan marah
Suara dengusan yang diperdengarkan oleh kelinci menandakan ia sedang marah atau merasa tidak nyaman. Sebaiknya, pindahkan kelinci ke tempat yang nyaman. 
Kelinci pun bisa ngambek. Biasanya mereka akan berbalik badan dan membelakangi pemiliknya. Hal ini bisa terjadi akibat kecewa karena pakan atau minuman yang kurang sedap, kesal karena tidak dikawinkan, atau karena perlakuan pemilik yang tidak disukai oleh kelinci.
Jika kelinci Anda menjerit, terdapat beberapa kemungkinan. Kelinci menjerit saat sedang kawin, merasakan sakit yang parah, atau saat sedang sekarat.


7. Merasakan adanya bahaya
Sebagai hewan mangsa, kelinci sangat sensitif terhadap adanya bahaya. Kelinci yang merasakan adanya ancaman predator akan terdiam secara tiba-tiba dan kemudian menghentakkan kakinya. Aktivitas ini juga berfungsi untuk memperingatkan kelinci lain akan datangnya predator. Selain itu, kelinci juga menghentakkan kakinya untuk melindungi daerah teritorial. Kelinci jantan juga akan menghentakkan kakinya setelah perkawinan selesai.

Kelinci bertahan dari serangan predator dengan cara menggali terowongan bawah tanah, berlari dan melompat zig-zag, serta menendang dengan kaki belakang yang kuat jika tertangkap. Jika harus berkelahi, mereka akan menggunakan gigi yang kuat untuk menggigit musuhnya, kemudian melarikan diri.

Gaya periskop a la kelinci. Artinya ia sedang memeriksa kondisi sekeliling dengan was-was.

No comments:

Post a Comment