Friday, March 20, 2015

Lionhead, Bukan Si Kelinci "Topeng"

Lionhead, salah satu koleksi Akbar Kelinci Tangerang Rabbitry
Kelinci lucu ini adalah ras lionhead yang berasal dari Belgia. Mereka merupakan hasil perkawinan silang antara ras miniature swiss fox dengan ND.

Perkawinan antara kedua ras ini menyebabkan mutasi gen yang menimbulkan pertumbuhan bulu di daerah kepala dan bahu menjadi panjang, mirip dengan surai singa. Makanya kelinci ini disebut lionhead. Berikut ini akan dipaparkan ciri fisik lionhead dalam tabel.

Daerah asal
Amerika Serikat
Kategori
Hewan kesayangan, show
Jenis bulu
Panjang
Variasi warna bulu
Sangat beragam
Bobot dewasa
Kelinci mini (1,1–1,6 kg)
Ciri fisik
Lionhead memiliki ukuran tubuh yang kecil, bentuknya kompak. Bentuk kepala tidak terlalu bundar. Posisi telinga tegak, dengan panjang telinga maksimum 3 inci. Adapun ‘surai’-nya minimum berukuran panjang 2 inci dan mengelilingi kepala dengan sempurna, serta membentuk huruf ‘V’ di bagian belakang leher.
Lionhead populer sebagai hewan kesayangan dan juara di berbagai show karena karakternya yang jinak, ramah, dan cerdas. Pemilik lionhead dapat melatihnya untuk menjalankan beberapa perintah seperti ‘kemari’, ‘makan’, atau ‘bermain’.

Di Indonesia, lionhead sering dikelirukan dengan kelinci ‘topeng’, yakni hasil perkawinan acak antara kelinci lokal dengan angora atau fuzzy lop.

Persilangan ini memang menghasilkan kelinci berukuran medium dengan sosok bersurai mirip singa sehingga disebut lionhead. Namun, sebenarnya kelinci tersebut berbeda dengan yang disebut dengan lionhead. Dari segi harga jual pun berbeda jauh. Kelinci lion ‘jadi-jadian’ harganya tidak jauh dari kelinci lokal, sebaliknya lionhead dapat mencapai jutaan rupiah. Apalagi yang masih pure bred atau keturunan langsung dari indukan impor.

Kelinci "topeng", hasil persilangan tak terencana antara kelinci lokal dengan angora